Chat Dokter
Konsultasi Dokter Online
Konsultasi Dokter Online
Dalam menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, terkadang kita sering melupakan daerah-daerah yang sebenarnya tidak kalah penting untuk diperhatikan kesehatannya, seperti pada rongga mulut kita. Padahal, daerah ini merupakan satu-satunya jalur masuk untuk makanan/minuman, yang terkadang kehigenisannya dipertanyakan, untuk masuk ke dalam tubuh kita sehingga jika terdapat luka maka dapat dengan mudah menjadi pintu masuk kuman ke tubuh kita. Oleh karena itu, kita juga harus berhati-hati terhadap kelainan pada mulut, salah satunya adalah ulkus mulut.
Pengertian dan Penyebab Ulkus Mulut
Ulkus mulut sederhananya dapat diartikan sebagai kerusakan epitel pada rongga mulut yang menyebabkan rasa sakit pada penderita. Oleh karena itu, penyebabnya pun bisa bermacam-macam. Mulai dari kontak bahan kimia, panas yang ekstrim, dan listrik pada mukosa mulut, pemasangan gigi palsu yang tidak pas (umum terjadi), fraktur gigi, hingga akibat hal-hal sepele seperti tergigitnya mukosa mulut tanpa sengaja dan menggosok gigi yang tidak benar. Untuk mempermudah gambaran, sariawan juga merupakan salah satu jenis dari ulkus pada mulut.
Gejala
Ulkus mulut berbentuk tidak teratur, lunak saat disentuh, dan ukurannya pun bervariasi. Ulkus ini dapat menimbulkan rasa nyeri (tergantung kedalaman dan lokasi ulkus) pada penderita. Tentunya memiliki ulkus pada mukosa mulut (juga bisa pada lidah) bukanlah hal yang nyaman untuk dimiliki. Selain dapat mengganggu proses pengunyahan makanan, berbicara juga dapat menjadi suatu kesulitan.
Pencegahan dan Pengobatan
Tentu risiko terkena ulkus mulut ini tidak bisa kita eliminasi secara total. Namun, ada beberapa cara untuk mengurangi risiko ulkus mulut, yaitu :
Dalam penanganan ulkus mulut biasanya menggunakan obat Aloclair. Alternatif lainnya yang lebih sering digunakan adalah dengan penggunaan fitoterapi (bahan-bahan alami) seperti ekstrak daun jambu biji dan jeruk nipis. Namun, sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir karena biasanya ulkus mulut dapat hilang dengan sendirinya dalam 7-10 hari tanpa meninggalkan jaringan parut setelah faktor penyebabnya dihilangkan.
Daftar Pustaka