Chat Dokter
Konsultasi Dokter Online
Konsultasi Dokter Online
Nyeri neuropatik merupakan salah satu gangguan penyakit yang menyerang sistem saraf pada tubuh manusia atau biasa disebut dengan painful dysfunction of the nervous system, penyakit ini atau gangguan ini timbul biasanya ditandai dengan adanya rasa nyeri, dan biasanya rasa nyeri tersebut dapat sangat terasa seperti terbakar, menusuk, kesemutan, dll. Neuropatik merupakan juga kondisi kesehatan yang umum dan biasanya sering terjadi, baik itu dari usia muda, ataupun tua, namun tak dapat dipungkiri bahwa neuropatik ini sangat sering kali terjadi dan berisiko pada golongan usia yang lebih lanjut.
Nyeri sendiri dapat dibagi dalam beberapa jenis nyeri, namun biasanya terdapat 5 jenis nyeri yang biasanya umum terjadi yakni, nyeri akut, nyeri kronis, nyeri nosiseptif, nyeri neuropatik, dan nyeri phantom pain. Kerusakan pada saraf otonom dapat terpengaruh dari tekanan aliran darah ataupun peranan fungsi tubuh itu sendiri, bahkan mampu menggangu sistem pencernaan. Kerusakan pada system saraf sensorik dapat mempengaruhi terjadinya sensasi nyeri dan tingkat keseimbangan diri seseorang, sedangkan kerusakan saraf motorik dapat sangat mempengaruhi pada gerakan dan refleks. Yang dimana ketika kedua saraf ini terlibat, kejadian ini dapat dikenal dengan polineuropati sensorimotor, yakni terjadinya kerusakan pada seluruh tubuh ke sel-sel saraf, baik itu pada akson, serta selubung mielin pada sel saraf.
Penyebab terjadinya nyeri neuropatik dapat diakibatkan oleh beberapa factor tertentu dan biasanya penyebab neuropatik ini berbeda-beda karena tergantung oleh lokasi system saraf yang terganggu.
Namun penyebab nyeri neuropatik tersebut biasanya timbul akibat oleh serabut A delta pada serabut saraf yang rusak, ataupun protopatik, dengan adanya sensasi rasa terbakar, parestesia (rasa tusuk) dengan lokalisasi yang tidak sesuai yang diakibatkan oleh serabut saraf C yang abnormal. Gangguan akibat kerusakan lesi dari serabut saraf aferen dapat mengakibatkan perubahan pada SSA maupun pada neuron system saraf yang ada pada jaringan radi kornu dorsalis dan radiks dorsalis. Namun tidak semua lesi pada SSA dapat menimbulkan nyeri neuropatik, umumnya hanya sebagaian kecil menunjukkan rasa nyeri pada penderita.
Gejala neuropatik dan tanda nyeri neuropatik biasanya muncul berdasarkan jenis saraf yang terganggu ialah, saraf sensorik yang menerima sensasi, seperti suhu, sentuhan, nyeri dari kulit, saraf motorik yang mengontrol gerakan otot, saraf otonom yang mengontrol fungsi seperti detak jantung, pencernaan, tekanan darah dan kandung kemih.
Adapun pengobatan dari nyeri neuropatik itu sendiri, namun untuk pengobatan neuropatik harus dilihat dari jenis nyeri yang dialaminya antara lain : memperbanyak konsumsi makanan-makanan yang sehat, dan bergizi, berolahraga teratur untuk memperkuat otot tubuh, konsumsi suplemen vitamin B12(pada penderita neuropatik akibat kekurangan B12), obat pereda nyeri atau obat oles, obat antikonvulsan (anti kejang), opioid,obat antidepresan, fisioterapi, terapi okupasi, terapi TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation), operasi/akupuntur, jika terjadi neuropatik akibat penekanan/penjepitan saraf, amputasi jika ada luka borok pada penderita neuropatik diabetik, dll.
Daftar Pustaka