Chat Dokter
Konsultasi Dokter Online
Konsultasi Dokter Online
Katarak yaitu suatu keadaan dimana lensa mata yang umumnya jernih dan bening menjadi keruh (Ilyas, 2010). Ketika lensa mata kehilangan kejernihannya maka penglihatan akan berkabut atau tidak bisa melihat sama sekali. Katarak bisa mengakibatkan kebutaan, kurang lebih 50% masalah kebutaan diseluruh dunia yang ditimbulkan oleh katarak (Javitt, 1996). Di Asia tenggara masih ada 28% penderita katarak menurut total populasi dan Indonesia menempati urutan pertama pada Asia Tenggara (WHO, 2007).
Katarak senilis yaitu suatu kondisi dimana lensa menjadi keruh disebabkan proses penuaan dan biasanya mulai muncul setelah usia 50 tahun (Ilyas, 2010). Katarak adalah penyakit yang bisa menyerang siapapun dan banyak terjadi ketika usia 40 tahun keatas dan usia menjadi salah satu faktor risiko penyebab utama kejadian katarak. Sementara itu, beberapa faktor risiko terkait katarak antara lain jenis kelamin, diabetes mellitus (DM), paparan sinar ultraviolet, merokok, dan pekerjaan (Robman & Taylor, 2005).
Faktor penyebab katarak senilis terdiri beberapa faktor,yaitu :
Katarak ditandai dengan gangguan penglihatan (kabur atau berawan) , penurunan ketajaman penglihatan yang progresif , memerlukan lebih banyak cahaya untuk melihat sesuatu dengan jelas, silau, perubahan persepsi warna dapat terjadi dengan intensitas yang berkurang, kurangnya kontras atau distorsi kekuningan. Katarak berkembang dari waktu ke waktu dan menyebabkan gangguan penglihatan secara progresif (Nash, 2013).
Obat untuk penderita katarak imatur diresepkan obat tetes mata Catarlent eye drop 5 kali sehari 1 tetes untuk memperlambat perkembangan katarak. Tidak ada pengobatan yang terbukti bisa menunda, mencegah, atau membalikkan perkembangan katarak. Operasi ini dilakukan pada penderita katarak matur. Menurut Vaughan 2005,terdapat dua metode operasi katarak,yaitu:
Pengambilan lensa dilakukan secara in toto menjadi satu potongan utuh, dimana inti dan korteks diangkat didalam kapsul lensa dengan menyisakan bagian vitreus dan membrana Hyaloidea. Kapsula posterior juga akan diangkat sehingga Intra Ocular Lens (IOL) tidak bisa diletakkan pada bilik mata belakang. IOL bisa diletakkan di bilik mata depan menggunakan risiko infeksi kornea. Tidak terdapat lagi batasan antara segmen depan dan belakang yang bisa menaikkan kemungkinan komplikasi lainnya misalnya vitreus loss, cystoid macular edema, dan peradangan didalam bola mata akibat infeksi. Teknik ini dipakai pada masalah tertentu antara lain ketika terjadi subluksasio lensa atau dislokasi lensa.
Inti dan membran dipisahkan dari kapsul dan menyisakan kapsula belakang yang masih utuh, bagian perifer dari kapsula depan, dan zonula zein. Teknik ini selain menyiapkan tempat untuk menempatkan intra ocular lens (IOL), juga dapat dilakukan pencegahan prolaps vitreus dan sebagai pembatas antara segmen depan dan belakang. ECCE dapat mengurangi kemungkinan komplikasi seperti vitreusloss, edema kornea. Terdapat 3 metode operasi ECCE, yaitu (Smith, 2003): a. Incision (penyayatan) b. Pergerakan nukleus c. Penghapusan inti. Faktor umur memainkan peran penting dalam perkembangan katarak. Katarak senilis imatur pengobatannya adalah menanti sampai semua lensa menjadi matur sebelum operasi dapat dilakukan.
Daftar Pustaka
Aini,A.,&Santik,Y.D. (2018). Kejadiann Katarak Senilia di RSUD Rugurejo.HIGEIA. 2(2): 295-306..
Hadini,M.A.,Eso,A.,&Wicaksono,S. (2016). Analisis Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Katarak Senilis di RSU Bahteramas Tahun 2016. Medula. 3(2): 256-267
Amidndyta,O. (2013). Katarak senilis Imatur pada Wanita Umur 84 Tahun. Medula. 1(5): 58-64.