Chat Dokter
Konsultasi Dokter Online
Konsultasi Dokter Online
Disfungsi ejakulasi atau gangguan ejakulasi merupakan masalah seksual paling umum yang dialami oleh pria dimana penderitanya dapat mengalami ejakulasi terlalu cepat, terlalu lambat, atau bahkan tidak mengalami ejakulasi sama sekali. Normalnya ejakulasi dapat terjadi 5-10 menit setelah adanya penetrasi ke vagina dengan melalui dua tahap, yaitu tahap emisi dimana cairan semen berada pada saluran prostat dan tahap ejakulasi dimana cairan semen terdorong keluar dari penis.
Gangguan ejakulasi diderita oleh 20-30% pria di seluruh dunia dan jumlahnya semakin meningkat seiring dengan peningkatan usia seorang pria. Terdapat dua penyebab utama gangguan ejakulasi pada pria, yaitu karena bawaan lahir (gangguan primer) atau karena masalah kesehatan (gangguan sekunder), seperti penyakit, luka, atau obat-obatan. Gangguan ejakulasi terdiri dari lima jenis, yaitu ejakulasi prematur, ejakulasi tertunda, anejakulasi, ejakulasi balik, dan nyeri saat ejakulasi.
Ejakulasi prematur atau ejakulasi dini merupakan gangguan seksual yang paling umum diderita oleh pria dimana dapat diartikan sebagai ejakulasi yang terjadi sebelum atau satu menit pertama penetrasi vagina. Ejakulasi prematur dapat disebabkan karena adanya disfungsi ereksi, gangguan kecemasan, dan peningkatan sensitivitas.
Ejakulasi tertunda ditandai dengan sulitnya pria mengalami ejakulasi atau tidak mampunya pria mengalami orgasme meskipun telah mendapatkan rangsangan yang cukup. Normalnya pria akan mengalami ejakulasi setelah 5-10 menit setelah adanya penetrasi. Akan tetapi pada ejakulasi yang tertunda, ejakulasi baru akan terjadi setelah lebih dari 20-30 menit setelah adanya penetrasi.
Anejakulasi adalah kondisi dimana tidak terjadinya ejakulasi saat orgasme yang dapat berupa anejakulasi total (selama rangsangan seksual) atau anejakulasi situasional (terjadi pada kondisi tertentu). Anejakulasi biasanya disebabkan karena adanya stres. Kondisi anejakulasi juga bisa terjadi pada orang yang menderita diabetes dan sklerosis ganda.
Ejakulasi balik atau retrograde ejaculation adalah keadaan dimana cairan semen masuk ke dalam kandung kemih dan tidak keluar melalui penis. Seseorang yang menderita ejakulasi balik akan merasakan ejakulasi tetapi tidak mengeluarkan cairan semen dari penisnya. Ejakulasi balik biasanya disebabkan karena gangguan pada otot kandung kemih ataupun kondisi lainnya seperti kerusakan saraf tulang belakang ataupun diabetes.
Nyeri biasanya terjadi pada bagian ujung penis ketika ejakulasi atau setelah ejakulasi. Rasa nyeri ini dapat disebabkan karena adanya infeksi pada saluran kencing ataupun adanya gangguan saraf seperti pada diabetes
Terapi dan Pengobatan
Masalah gangguan ejakulasi biasanya diatasi dengan menggunakan terapi psikologi berupa konseling digunakan untuk mengatasi masalah psikologis yang menjadi dasar gangguan ejakulasi karena sebagian besar masalah gangguan ejakulasi disebabkan oleh adanya permasalahan psikososial. Terapi psikologi dapat hanya melibatkan pria ataupun bersama pasangannya untuk membangun komunikasi yang baik antara kedua pihak. Selain terapi psikologi, terdapat penanganan dengan menggunakan terapi farmakologi, seperti pemberian obat antidepresan SSRIs (Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor) pada ejakulasi prematur atau pemberian antibiotik pada kasus infeksi saluran kencing. Terdapat juga pengobatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi infertilitas akibat gangguan ejakulasi, seperti pengambilan sperma untuk pembuahan secara in vitro atau bayi tabung.
Referensi
Butcher, M. J. & Brannigan, R. E. 2016. Ejaculatory Disorders. Contemporary Treatment of Erectile Dysfunction, hal: 335-357. doi: 10.1007/978-3-319-31587-4_25.
IAUI. 2015. Panduan Penanganan Infertilitas Pria. Jakarta: Ikatan Ahli Urologi Indonesia
Lotti, F. & Maggi, M. 2018. Sexual Dysfunction and Male Infertility. Nature Reviews Urology, hal 1-21. doi: 10.1038/nrurol.2018.20.
Natarajan, P. & Khan, S. D. 2019. Ejaculatory Dysfunction. Sexual Medicine, hal: 33-45. doi: 10.1007/978-981-13-1226-7_4.