Chat Dokter
Konsultasi Dokter Online
Konsultasi Dokter Online
Infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan peradangan padatrakea, bronkus utama dan bronkustengah, yang bermanifestasi sebagai batuk dan biasanya sembuh tanpa pengobatan dalam waktu2 minggu, adalah definisi bronchitis (Revi & Marni, 2020). Bronkitis dapat bersifat akut atau kronis. Penyebab bronkitis akut yaitu infeksi yang juga menyebabkan flu biasa atau influenza dan berlangsung selama beberapa minggu (Alifariki, 2019). Bronkitis akut dapat terjadi pada semua usia, sedangkan bronkitis kronis umumnya menyerang orang dewasa (DiPiro et al., 2015). Bronkitis akut merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan akut yang memerlukan antibiotik untukpengobatannya.. Di Indonesia terdapat 1,6 juta orang terinfeksi bronkitis. Infeksi menurun dari saluran nafas atas atau infeksi primer pada percabangan trakeobronkial juga dapat menyebabkan bronchitis akut (Kharis et al., 2017).
Pada kasus bronkitis akut 95% disebabkan karena infeksi virus. Bronkitis akut adalah jenis infeksi saluran pernapasan akut. Berbagai virus sering dikaitkan dengan bronkitis akut, termasuk coronavirus, rhinovirus , virus influenza A, virus parainfluenza, adenovirus dan respiratory syncytial virus (RSV). Pengobatannya membutuhkan antibiotik. Infeksi bakteri menyebabkan 5% kasus bronkitis akut. Bakteri yang paling sering menyebabkan bronkitis adalah Chlamydia pneumonia, Bordetella pertussis dan Mycoplasma pneumonia (Revi & Marni, 2020). Penyebab lain yang dijelaskan oleh (DiPiro et al., 2015) adalah Iklim yang dingin dan lembap serta polusi udara atau asap rokok dapat memicu serangan.
Menurut (DiPiro et al., 2015) gejala dan tanda penyakit bronkitis akut adalah
Pengobatan (DiPiro et al., 2015)
Tujuan terapi adalah untuk memberikan kenyamanan kepada pasien, untuk mengobati dehidrasi dan gangguan pernapasan.
Aspirin atau asetaminofen (650 mg pada dewasa atau 10-15 mg/kg per dosis pada anak dengan dosis harian maksimum dewasa (200-800 mg pada dewasa atau 10 mg/kg per dosis pada anak dengan dosis harian maksimum 3,2 g untuk dewasa dan 40 mg/kg untuk anak-anak) diberikan setiap 4 sampai 6 jam.
Daftar Pustaka
Alifariki, L. O. (2019). Faktor Risiko Kejadian Bronkitis di Puskesmas Mekar Kota Kendari. Jurnal Ilmu Kesehatan, 8(1), 1–9.
DiPiro, J. T., Wells, B. G., Schwinghammer, T. L., & DiPiro, C. V. (2015). Pharmacotherapy Handbook (Ninth Edit). McGraw-Hill Education Companies.
Kharis, V. A., Desnita, R., & IH, H. (2017). Evaluasi Kesesuaian Dosis pada Pasien Pediatri Bronkitis Akut di Rumah Sakit Tentara Kartika Husada Kubu Raya. Pharmaceutical Sciences and Research, 4(2), 57–65. https://doi.org/10.7454/psr.v4i2.3672
Revi, M., & Marni. (2020). Pengaruh Inhalasi Uap Kayu Putih terhadap Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas pada Pasien Bronkhitis di Puskesmas Wonogiri I. Jurnal Keperawatan GSH, 9(2), 20–24.