Apa yang Harus Dilakukan di Masa Pandemic Covid-19, agar terhindar dari Virus tersebut ?

Covid-19 atau Coronavirus telah diakui pada desember 2019 karna menunjukkan struktur tubuhnya yang sama dengan virus yang menyebabkan sindrom pernapasan akut yang parah (SARS). Oleh karena itu, virus ini diberi nama sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2).  Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China yang menginfeksi sebanyak 9720 masyarakat di kota tersebut. Dimana menewaskan 213 masyarakat dan 106 masyarakat yang masih terpapar serta 19 masyarakat dari negara lain yang terinfeksi pada tanggal 31 januari 2020. Hal ini langsung membuat seluruh dunia heboh dan panik.  Penyebab virus ini diidentifikasi pada tanggal 10 januari 2020. Terpaparnya coronavirus pada tubuh karna adanya kontak dari hewan ke manusia dan pertemuan satu masyarakat dengan masyarakat lain yang terinfeksi virus ini, masyarakat yang memiliki saluran pernapasan akut (ISPA), atau pernapasan bawah (pneumonia). 

Adapun tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah seorang masyarakat terinfeksi virus corona yaitu dengan pengecekan suhu tubuh (normalnya 36,5-37,5 ⁰C), tes PCR untuk mendeteksi RNA di pernapasan yang menyangkut nasopharyngeal swabs (NP) swab pada hidung, bronchial aspiration (BA) pada bronkus, dan throat swab and sputum pada tenggorokan. Selain itu, ada rekomendasi untuk menggunakan air liur sampel untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 jika melakukan swab pada hidung susah, pengambilan sampel air liur ini tidak menyakitkan, murah, dan cepat.  Untuk masyarakat yang terinfeksi positif harus menjalani isolasi atau dikarantina di rumah sakit yang telah disediakan selama 14 hari.

Untuk itu, dalam menjaga kesehatan di masa pandemic virus covid-19 ini, kita harus bekerja sama dengan satu sama lain dengan cara mencuci tangan dengan air yang mengalir serta sabun saat sesudah dan sebelum makan serta sesudah memegang benda apapun. Lalu, menggunakan masker medis atau masker medis dan kain secara 2 lapis saat berada di luar rumah ataupun bertemu dengan masyarakat selain anggota keluarga yang serumah, menutup mulut dan hidung menggunakan tissue saat bersin atau batuk, tidak melakukan kontak langsung dengan masyarakat yang sakit, mengonsumsi daging hewan yang sudah matang sempurna, mengonsumsi vitamin sesuai dengan dosisnya, melakukan olahraga secara rutin untuk membangun stamina dan meregangkan otot-otot yang kaku, memperbanyak konsumsi air putih 2 liter per hari, mengonsumsi sayur dan buah, menghindari kerumunan atau keramaian, melakukan jaga jarak sekitar 6 kaki atau 1,8 meter, dan tetap berada di rumah jika tidak ada urusan yang mendesak atau penting yang mengharuskan untuk keluar rumah.

See also  Efikasi dan Efektivitas Vaksin, Apa Perbedaannya ?

Referensi

Anthony S. Fauci, dkk. 2020. Covid-19—Navigating the Uncharted. https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/nejme2002387 diakses pada tanggal 29 Agustus 2021.

Feng He, dkk. 2020. Coronavirus disease 2019 : what we know?. 92(7), 719-725. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/jmv.25766 diakses pada tanggal 29 Agustus 2021.

Moudy, Jesica & Rizma Adlia Syakurah. 2020. Pengetahuan terkait Usaha Pencegahan Coronavirus Disease (COVID-19) di Indonesia. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia/article/view/37844/16595 diakses pada tanggal 29 Agustus 2021.

Diah Handayani, dkk. 2020. Corona Virus Disease 2019. 40(2). http://www.jurnalrespirologi.org/index.php/jri/article/view/101 diakses pada tanggal 29 Agustus 2021.

Irna Tri Yuniahastuti, dkk. 2020. Contactless Thermometer sebagai Upaya Siaga Covid-19 di Universitas PGRI Madiun. 1(1), 28-34. http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/electra/article/view/EE-7597/2992 diakses pada tanggal 29 Agustus 2021.

Nusaibah Ibrahimi, dkk. 2021. Screening for SARS-Co-V-2 by RT-PCR : Saliva or nasopharyngeal swab? Rapid review and meta-analysis. https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0253007 diakses pada tanggal 30 Agustus 2021.

P2PTM Kemenkes RI. 2018. Berapa takaran normal air agar tidak kekurangan cairan dalam tubuh?. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infograpihc-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/14/berapa-takaran-normal-air-agar-tidak-kekurangan-cairan-dalam-tubuh diakses pada tanggal 30 Agustus 2021